Perbedaan SMK3 dan OHSAS 18001

Pendahuluan

Sahabat Onlineku,

Selamat datang, pada kesempatan kali ini kita akan membahas perbedaan antara Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001. Dalam dunia industri, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan dua aspek yang sangat penting untuk dijaga guna melindungi pekerja dari berbagai risiko. SMK3 dan OHSAS 18001 adalah dua standar yang bertujuan untuk mengelola dan meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Namun, meskipun memiliki tujuan yang sama, kedua standar ini memiliki perbedaan yang perlu kita ketahui.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai perbedaan mendasar antara SMK3 dan OHSAS 18001. Mari kita simak dengan baik dan jangan lupa untuk terus membaca hingga akhir, karena pada bagian kesimpulan nanti akan ada rekomendasi dan tindakan yang dapat Anda lakukan. Yuk, kita mulai!

Perbedaan SMK3 dan OHSAS 18001

1. Definisi

SMK3: SMK3 adalah sistem yang digunakan untuk mengendalikan segala risiko yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja di suatu perusahaan atau organisasi. Tujuan utama SMK3 adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan kerja.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 adalah standar internasional yang dikembangkan oleh British Standards Institution (BSI). Standar ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengurangi risiko yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja di suatu organisasi.

2. Ruang Lingkup

SMK3: SMK3 umumnya diterapkan di Indonesia dan merupakan standar yang diatur oleh peraturan perundang-undangan di negara ini. Standar ini diberlakukan untuk semua jenis industri dan perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 merupakan standar internasional yang dapat diterapkan di seluruh dunia. Standar ini tidak tergantung pada peraturan negara tertentu dan dapat digunakan oleh berbagai jenis organisasi dan industri.

3. Struktur

SMK3: SMK3 memiliki struktur yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan. Standar ini terdiri dari beberapa elemen yang harus dipenuhi, antara lain: kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, analisis risiko, pemetaan bahaya, perencanaan dan penetapan target, pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja, pengawasan dan pemeriksaan, dan tindakan perbaikan dan peningkatan.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 memiliki struktur yang didasarkan pada Plan-Do-Check-Act (PDCA). Standar ini terdiri dari enam bagian utama, yaitu: kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, perencanaan, implementasi dan operasional, pengecekan dan tindakan perbaikan, manajemen darurat, dan manajamen keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Sertifikasi

SMK3: SMK3 tidak memiliki sistem sertifikasi yang resmi. Namun, perusahaan dapat mengimplementasikan SMK3 berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melakukan audit internal untuk memastikan kepatuhan.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan sertifikat yang dapat diverifikasi oleh pihak ketiga. Organisasi dapat mengikuti proses audit eksternal untuk memperoleh sertifikasi sesuai dengan persyaratan standar ini.

5. Pembaruan dan Penggantian

SMK3: SMK3 telah mengalami beberapa kali pembaruan sejak diterbitkan. Pembaruan terakhir pada SMK3 adalah pada tahun 2017 dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1/2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi dan Lainnya.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 telah digantikan oleh standar baru yang dikenal sebagai ISO 45001:2018 – Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ISO 45001 merupakan standar internasional yang disahkan oleh International Organization for Standardization (ISO).

6. Kepatuhan

SMK3: SMK3 memiliki basis hukum yang kuat di Indonesia, sehingga perusahaan wajib mematuhi standar ini. Pelanggaran terhadap SMK3 dapat mengakibatkan sanksi administratif, sanksi pidana, maupun pencabutan izin usaha.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 bersifat sukarela dan tidak mengikat secara hukum. Namun, banyak perusahaan yang memilih untuk menerapkan standar ini sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Manfaat

SMK3: SMK3 memiliki manfaat dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta menegakkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

OHSAS 18001: OHSAS 18001 memiliki manfaat dalam meningkatkan reputasi perusahaan, memenuhi persyaratan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan, mengurangi risiko gangguan produksi, serta meningkatkan hubungan dengan pekerja dan komunitas sekitar.

Tabel Perbandingan SMK3 dan OHSAS 18001

SMK3 OHSAS 18001
Definisi Standar nasional yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia Standar internasional yang memberikan kerangka kerja untuk mengelola keselamatan dan kesehatan kerja
Ruang Lingkup Di Indonesia Di seluruh dunia
Struktur Terdapat dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Berdasarkan PDCA
Sertifikasi Tidak ada sistem sertifikasi resmi Dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan sertifikat
Pembaruan dan Penggantian Pembaruan terakhir pada tahun 2017 Digantikan oleh ISO 45001:2018
Kepatuhan Wajib mematuhi berdasarkan hukum Bebas memilih untuk menerapkan
Manfaat Mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas Meningkatkan reputasi perusahaan dan memenuhi persyaratan pelanggan

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa beda antara SMK3 dan OHSAS 18001?

2. Apa saja kelebihan SMK3?

3. Bagaimana cara mendapatkan sertifikat OHSAS 18001?

4. Apakah OHSAS 18001 lebih baik daripada SMK3?

5. Apa saja manfaat dari penerapan SMK3?

6. Mengapa OHSAS 18001 digantikan oleh ISO 45001?

7. Apakah SMK3 berlaku di seluruh dunia?

8. Bagaimana cara memastikan kepatuhan terhadap SMK3?

9. Apa yang menjadi fokus utama dalam OHSAS 18001?

10. Apa dampak dari pelanggaran SMK3?

11. Apakah OHSAS 18001 memberikan sanksi jika tidak dipatuhi?

12. Bagaimana cara mengukur keberhasilan implementasi SMK3?

13. Apakah OHSAS 18001 bisa diterapkan oleh semua industri?

Kesimpulan dan Tindakan

Sahabat Onlineku,

Setelah mempelajari perbedaan antara SMK3 dan OHSAS 18001, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua standar ini memiliki perbedaan dalam hal definisi, ruang lingkup, struktur, sertifikasi, pembaruan dan penggantian, kepatuhan, serta manfaat yang dapat diberikan. SMK3 lebih berfokus pada regulasi nasional di Indonesia, sedangkan OHSAS 18001 memberikan kerangka kerja yang dapat diterapkan di seluruh dunia.

Jika Anda adalah seorang pemilik perusahaan atau pekerja yang peduli dengan keselamatan dan kesehatan kerja, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan kedua aspek ini. Pastikan Anda memahami regulasi dan standar yang berlaku di negara Anda serta menjaga kepatuhan terhadapnya. Selain itu, implementasikan program-program keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan sertifikasi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, Anda dapat mempertimbangkan OHSAS 18001 atau standar penggantinya, yaitu ISO 45001. Sertifikasi ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam kesimpulan ini, saya mendorong Anda untuk terus mengembangkan dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja Anda. Saatnya kita semua bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Mari kita laksanakan tindakan nyata untuk mewujudkannya. Terima kasih atas perhatian dan semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Kata Penutup

Demikianlah artikel ini mengenai perbedaan SMK3 dan OHSAS 18001. Artikel ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dua standar ini serta memberikan dorongan untuk meningkatkan kesadaran dan keselamatan kerja di lingkungan tempat kerja.

Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan bukan merupakan nasihat khusus. Penting bagi Anda untuk mencari informasi lebih lanjut dan berkonsultasi dengan para ahli guna mengaplikasikan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi spesifik perusahaan Anda.

Semoga artikel ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih atas kunjungan Anda dan tetaplah menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Salam Sahabat Onlineku!