perbedaan pph 21 22 23

Pendahuluan

Sahabat Onlineku, di dunia perpajakan terdapat berbagai jenis Pajak Penghasilan (PPh) yang harus dipahami oleh setiap wajib pajak. Salah satunya adalah PPH 21, PPH 22, dan PPH 23. Ketiganya memiliki aturan dan perbedaan masing-masing yang harus diketahui untuk memastikan kepatuhan dan menghindari masalah dengan pihak berwenang. Artikel ini akan menjelaskan secara detail perbedaan antara PPH 21, PPH 22, dan PPH 23 serta kelebihan dan kekurangannya.

PPH 21

πŸ” PPH 21 merupakan pajak yang dipotong langsung oleh pemberi kerja atau pemberi penghasilan atas penghasilan yang diterima oleh pegawai atau penerima penghasilan lainnya.

πŸ“‹ Pajak ini diberlakukan terhadap semua penghasilan wajib pajak, baik penghasilan tetap maupun tidak tetap, seperti gaji, honorarium, tunjangan, dan lain-lain.

❓Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari PPH 21?

Kelebihan Kekurangan
1. Pemotongan pajak dilakukan oleh pemberi penghasilan, sehingga wajib pajak tidak perlu mengurus pembayaran pajak secara mandiri. 1. Pemotongan pajak dilakukan berdasarkan perkiraan penghasilan tahunan, sehingga ada kemungkinan pajak yang terpotong tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
2. Pelaporan pembayaran PPH 21 dilakukan oleh pemberi penghasilan melalui SPT Masa PPh 21. 2. PPH 21 hanya berlaku untuk wajib pajak orang pribadi, sehingga perusahaan tidak termasuk dalam kategori ini.

πŸ’‘ Dengan adanya PPH 21, negara dapat mengatur dan menghimpun pajak secara langsung dari penerima penghasilan untuk meningkatkan pendapatan negara dan mendistribusikannya kembali dalam bentuk pelayanan publik.

PPH 22

πŸ” PPH 22 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dari penyerahan barang kena pajak.

πŸ“‹ Pajak ini berlaku bagi Wajib Pajak orang pribadi, badan, atau bendaharawan atas penyerahan barang kena pajak tertentu yang dilakukan oleh produsen, pengusaha, atau importir. PPH 22 dikenakan pada saat penyerahan barang atau diterimanya pembayaran.

❓Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari PPH 22?

Kelebihan Kekurangan
1. PPH 22 memungkinkan pemotongan pajak langsung oleh pihak pembeli, sehingga pemerintah dapat mengawasi dan memastikan pembayaran pajak barang kena pajak. 1. Pajak yang terutang bisa bervariasi tergantung pada jenis barang dan tingkat tarif PPH 22 yang berlaku.
2. Kelebihannya terdapat pada perbedaan dalam besaran tarif PPH 22 berdasarkan jenis barang yang dikenakan pajak. 2. Pemotongan PPH 22 dapat meningkatkan ongkos produksi barang atau jasa, yang pada akhirnya dapat berdampak pada konsumen.

πŸ’‘ Dengan adanya PPH 22, pemerintah dapat memastikan bahwa pengusaha atau importir membayar pajak atas penyerahan barang kena pajak yang mereka lakukan, sehingga tercipta keadilan dalam sistem perpajakan.

PPH 23

πŸ” PPH 23 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan atau penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang pribadi atau badan dalam bentuk bunga atau imbalan atas penggunaan harta.

πŸ“‹ Pajak ini berlaku bagi penerima penghasilan seperti bunga deposito, bunga obligasi, sewa tanah, royalti, atau imbalan atas penggunaan harta. Wajib Pajak harus menyampaikan SPT dengan menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang.

❓Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari PPH 23?

Kelebihan Kekurangan
1. PPH 23 memungkinkan Wajib Pajak untuk mengontrol pembayaran pajak sesuai dengan penghasilan yang diterima dari bunga atau imbalan atas penggunaan harta. 1. Pemotongan PPH 23 dilakukan oleh penerima penghasilan, sehingga jika penerima tidak memotong pajak, secara hukum pembayar pajak yang terutang.
2. PPH 23 memiliki sistem laporan yang menuntut adanya disiplin dan keakuratan dari penerima penghasilan. 2. Perhitungan besarnya pajak yang terutang dalam PPH 23 mungkin rumit bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki latar belakang perpajakan yang memadai.

πŸ’‘ PPH 23 memberikan kepastian bagi pemerintah bahwa pajak atas penghasilan dari bunga atau imbalan atas penggunaan harta telah dibayarkan oleh penerimanya, sehingga sistem perpajakan dapat berjalan dengan baik.

Tabel Perbedaan PPH 21 22 23

PPH 21 22 23
Batas Waktu Pembayaran Mingguan/Bulanan Setiap saat terjadinya penyerahan Bulanan
Objek Pajak Penghasilan tetap dan tidak tetap Penyerahan barang kena pajak Bunga atau imbalan atas penggunaan harta
Penanggung Pajak Pemberi kerja atau pemberi penghasilan Pembeli Penerima penghasilan
Tarif Pajak Ditentukan oleh besaran penghasilan Bervariasi berdasarkan jenis barang Ditentukan oleh besaran penghasilan

FAQ

1. Bagaimana cara menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan melalui PPH 21?

Untuk menghitung jumlah pajak PPH 21, Anda harus mengetahui tarif yang berlaku dan total penghasilan tahunan Anda.

2. Apakah perusahaan juga wajib membayar PPH 21?

Tidak, PPH 21 hanya berlaku untuk wajib pajak orang pribadi.

3. Apakah semua penghasilan dikenakan PPH 22?

Tidak, PPH 22 hanya dikenakan pada penyerahan barang kena pajak tertentu.

4. Apa saja jenis barang yang dikenakan PPH 22?

Jenis barang yang dikenakan PPH 22 antara lain barang-barang mewah, bahan galian, dan produk impor tertentu.

5. Apakah tarif PPH 22 tetap untuk semua jenis barang?

Tidak, tarif PPH 22 bervariasi tergantung pada jenis barang yang dikenakan pajak.

6. Apakah PPH 23 berlaku untuk semua penghasilan yang diterima oleh orang pribadi dan badan?

Tidak, PPH 23 hanya berlaku untuk penghasilan atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam bentuk bunga atau imbalan atas penggunaan harta.

7. Apakah PPH 23 wajib dilaporkan oleh penerima penghasilan?

Ya, penerima penghasilan wajib menyampaikan SPT PPh 23 dengan menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang.

Kesimpulan

Dalam perpajakan, penting untuk memahami perbedaan antara PPH 21, PPH 22, dan PPH 23. PPH 21 merupakan pajak penghasilan yang dipotong langsung oleh pemberi kerja, PPH 22 dikenakan atas penyerahan barang kena pajak, dan PPH 23 berlaku untuk bunga atau imbalan atas penggunaan harta.

Kelebihan PPH 21 adalah pemotongan pajak yang dilakukan oleh pemberi penghasilan, sedangkan kekurangannya terletak pada kemungkinan pajak yang terpotong tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya. PPH 22 memiliki kelebihan dalam pemotongan pajak langsung oleh pihak pembeli, namun kekurangannya adalah variasi tarif tergantung pada jenis barang. Sementara itu, kelebihan PPH 23 terletak pada pengontrolan pembayaran pajak langsung oleh Wajib Pajak, namun kelemahannya adalah perhitungan yang rumit bagi yang tidak memiliki latar belakang perpajakan yang memadai.

Perbedaan antara ketiga jenis Pajak Penghasilan ini juga terlihat dari objek pajak, penanggung pajak, dan batas waktu pembayarannya. Untuk memastikan kepatuhan perpajakan, sangat penting bagi setiap wajib pajak dan pengusaha untuk memahami dan memenuhi tuntutan peraturan perpajakan yang berlaku.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan PPH 21, PPH 22, dan PPH 23 serta mendorong Anda untuk mematuhi kewajiban perpajakan yang ditetapkan.

Kata Penutup

Sahabat Onlineku, penting untuk selalu mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku. Artikel ini hanyalah sebagai informasi umum dan tidak menggantikan saran atau panduan resmi dari otoritas perpajakan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau kebutuhan khusus terkait perpajakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan akuntan atau konsultan pajak yang kompeten. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!