perbedaan passive voice dan active voice

Pendahuluan

Sahabat Onlineku,

Halo! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang perbedaan antara passive voice dan active voice. Dalam bahasa Indonesia, kita sering menggunakan kedua bentuk ini dalam berbicara maupun menulis. Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara keduanya dapat membantu kita dalam menyampaikan pesan dengan lebih tepat dan jelas.

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita perlu mengerti apa itu passive voice dan active voice. Passive voice adalah bentuk kalimat di mana subjek menerima tindakan yang dilakukan oleh objek. Sedangkan active voice adalah bentuk kalimat di mana subjek melakukan tindakan terhadap objek.

Dalam penulisan ini, kita akan mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan perbedaan passive voice dan active voice serta memberikan penjelasan mendalam mengenai kedua bentuk tersebut. Kami juga akan menyajikan tabel yang berisi informasi lengkap tentang perbedaan antara kedua bentuk tersebut. Mari kita mulai!

Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice

1. Kelebihan

Pertama-tama, passive voice sering digunakan saat fokus lebih ditempatkan pada objek daripada subjek. Hal ini dapat berguna dalam menekankan pentingnya objek atau menyembunyikan identitas subjek yang tidak diinginkan. Contohnya, “Buku ini ditulis oleh penulis terkenal” mengarahkan perhatian pada buku tersebut dan merendahkan penulisnya.

2. Kekurangan

Namun, penggunaan passive voice dapat membuat kalimat terasa lebih rumit dan kurang jelas. Kalimat yang terlalu panjang dan mengandung banyak kata keterangan juga cenderung lebih sulit dipahami. Selain itu, penggunaan passive voice yang berlebihan dapat membuat tulisan terasa mengada-ada atau mengurangi energi dan daya pikatnya.

3. Kelebihan

Penggunaan passive voice juga berguna ketika tidak diketahui atau tidak relevan apa yang melakukan aksi terhadap objek. Contohnya, “Banyak teman saya telah diundang ke pesta ulang tahun” tidak menyebutkan siapa yang mengundang, namun tetap memperlihatkan bahwa teman-teman tersebut telah diundang.

4. Kekurangan

Namun, penggunaan passive voice terlalu sering dapat membingungkan pembaca atau pendengar dan membuat mereka kehilangan pemahaman mengenai siapa yang bertanggung jawab atau sedang melakukan tindakan dalam kalimat.

5. Kelebihan

Salah satu kelebihan passive voice adalah penggunaannya yang bisa membuat kalimat terdengar lebih sopan atau lebih netral secara emosi. Ini dapat berguna dalam situasi formal atau di mana terdapat hubungan kekuasaan yang sensitif antara subjek dan objek. Misalnya, “Kesalahan tersebut telah dilaporkan” dapat terdengar lebih sopan daripada “Anda melaporkan kesalahan tersebut”.

6. Kekurangan

Kelemahan lain dari passive voice adalah ketika kalimat menjadi ambigu atau kehilangan konteks. Ketika subjek tidak diketahui, kalimat bisa menjadi samar-samar atau tidak jelas. Hal ini dapat membingungkan pembaca dan membuat pesan yang ingin disampaikan gagal tersampaikan dengan baik.

7. Kelebihan

Penggunaan passive voice dapat membantu mengubah fokus dalam sebuah narasi. Saat subjek menjadi objek yang menerima tindakan, pembaca atau pendengar dapat melihat hal tersebut sebagai perubahan penting dalam cerita. Ini dapat memberikan nuansa menarik dan mempengaruhi cara pesan disampaikan.

Kelebihan dan Kekurangan Active Voice

1. Kelebihan

Bandingkan dengan penggunaan passive voice, active voice memiliki kejelasan yang lebih baik. Ketika subjek melakukan tindakan terhadap objek, pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih langsung dan mudah dipahami. Hal ini dapat membantu pembaca atau pendengar untuk lebih cepat menangkap inti dari kalimat tersebut.

2. Kekurangan

Jika subjeknya menjelaskan objek yang tidak begitu relevan atau penting, penggunaan active voice dapat terasa kurang tepat. Misalnya, jika kita berkata, “Saya beli buku” padahal tidak ada yang menanyakan siapa yang membeli buku, mempergunakan active voice dalam hal ini mungkin terasa berlebihan.

3. Kelebihan

Penggunaan active voice dalam penulisan dapat membuat tulisan terdengar lebih hidup, energik, dan memikat. Kalimat yang menggunakan active voice membantu menyoroti peran subjek sebagai pihak yang bertindak atau bertanggung jawab terhadap objek. Hal ini memberikan kekuatan dan ketegasan pada kalimat.

4. Kekurangan

Namun, ada situasi di mana active voice dapat terlalu dominan dalam kalimat yang panjang dan kompleks. Penggunaan berlebihan active voice bisa membuat kalimat terasa repetitif atau monoton. Oleh karena itu, penulis perlu mempertimbangkan variasi gaya penulisan yang lebih luas.

5. Kelebihan

Penggunaan active voice dapat membantu mendorong aksi dan partisipasi. Dalam kalimat yang menggunakan active voice, subjek berperan sebagai agen yang melakukan tindakan, yang dapat menginspirasi pembaca atau pendengar untuk melakukan tindakan yang relevan. Hal ini berguna dalam tujuan yang menuntut partisipasi aktif dari penerima pesan.

6. Kekurangan

Kelemahan dari active voice adalah ketika subjeknya tidak perlu disorot atau kurang relevan dalam konteks pembicaraan. Terlalu sering menggunakan active voice pada subjek yang sama dapat membuat tulisan terasa berulang-ulang dan mengganggu alur narasi.

7. Kelebihan

Active voice juga sering digunakan dalam kalimat perintah atau instruksi. Dalam situasi seperti itu, penggunaan active voice memberikan ketegasan dan energi pada pesan yang ingin disampaikan. Hal ini membuat perintah atau instruksi lebih mudah dipahami dan diikuti.

Passive Voice Active Voice
Fokus Lebih pada objek Lebih pada subjek
Pembentukan Subjek + to be + past participle Subjek + verb
Keterangan Waktu Adalah diperlukan jika diinginkan Umumnya diperlukan
Pentingnya Subjek Tidak terlalu penting Penting
Bentuk Kalimat Bisa lebih panjang dan kompleks Lebih singkat dan jelas
Emosi Lebih sopan atau lebih netral Lebih hidup dan energik
Tujuan Mengarahkan fokus pada objek Mengarahkan fokus pada subjek

FAQ tentang Perbedaan Passive Voice dan Active Voice

1. Apa itu passive voice? 🤔

2. Apa itu active voice? 🤔

3. Bagaimana cara membentuk passive voice dalam bahasa Indonesia? 🤔

4. Apa kelebihan menggunakan passive voice dalam penulisan? 🤔

5. Apa kekurangan menggunakan passive voice dalam penulisan? 🤔

6. Bagaimana cara membentuk active voice dalam bahasa Indonesia? 🤔

7. Apa kelebihan menggunakan active voice dalam penulisan? 🤔

8. Apa kekurangan menggunakan active voice dalam penulisan? 🤔

9. Kapan sebaiknya menggunakan passive voice dalam penulisan? 🤔

10. Kapan sebaiknya menggunakan active voice dalam penulisan? 🤔

11. Bagaimana penggunaan passive voice dapat mempengaruhi alur narasi? 🤔

12. Bagaimana penggunaan active voice dapat membantu mendorong aksi dan partisipasi? 🤔

13. Apa perbedaan penting antara passive voice dan active voice dalam penulisan? 🤔

Kesimpulan

Dalam penulisan, baik passive voice maupun active voice memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan passive voice dapat membantu menekankan pentingnya objek, menyembunyikan identitas subjek yang tidak diinginkan, atau menyampaikan pesan secara sopan atau netral. Namun, penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat dapat membingungkan pembaca atau membuat kalimat menjadi rumit dan kurang jelas.

Di sisi lain, active voice memberikan kejelasan yang baik, menyoroti peran subjek dalam melakukan tindakan, dan memberikan energi pada tulisan. Namun, overkill penggunaan active voice atau penggunaan yang tidak relevan juga dapat mengganggu alur narasi atau membuat kalimat terasa berulang-ulang.

Dalam penulisan, kita perlu mempertimbangkan konteks, tujuan, dan kejelasan dalam memilih antara kedua bentuk tersebut. Yang terpenting, gunakanlah dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan tulisan kita.

Dengan memahami perbedaan dan karakteristik dari passive voice dan active voice, kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih tepat, jelas, dan persuasif. Mari terus memperkaya pengetahuan bahasa dan keterampilan menulis kita!

Terima kasih telah membaca artikel ini, Sahabat Onlineku! Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengajukannya kepada kami. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan kemampuan menulis kamu. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya!

Kata Penutup

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan memberikan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai saran hukum, medis, keuangan, atau profesional lainnya. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.

Semua isi artikel ini disusun berdasarkan penelitian dan akurasi data yang tersedia saat penulisan. Namun, perkembangan atau perubahan mungkin terjadi setelah publikasi artikel ini. Kami merekomendasikan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau berkonsultasi dengan profesional terkait sebelum mengambil tindakan apa pun berdasarkan informasi dalam artikel ini.

Artikel ini dilindungi oleh hak cipta dan tidak boleh direproduksi, disalin, atau didistribusikan tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.