perbedaan full costing dan variable costing

Pendahuluan

Sahabat Onlineku, dalam dunia bisnis, pengelolaan biaya sangatlah penting untuk menentukan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan. Saat ini, terdapat berbagai metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung biaya produksi, dua di antaranya adalah full costing dan variable costing. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghitung biaya produk. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara full costing dan variable costing serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode.

Full Costing

Emoji: 🧮

Full costing, juga dikenal dengan nama metode akuntansi tradisional, adalah metode yang memperhitungkan semua biaya produksi termasuk biaya tetap dan biaya variabel. Dalam full costing, biaya overhead yang terlibat dalam proses produksi seperti biaya sewa pabrik, gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan, diperhitungkan dan dibebankan ke produk. Biaya produksi dihitung dengan mengalokasikan biaya overhead ke setiap produk berdasarkan metode alokasi tertentu seperti jam kerja atau unit produksi.

Kelebihan dari metode full costing adalah informasi keuangan yang dihasilkan lebih akurat dan komprehensif. Metode ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang biaya produksi setiap produk, sehingga manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam menentukan harga jual produk. Selain itu, full costing juga mempertimbangkan biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan, sehingga membantu dalam menentukan titik impas atau break-even point.

Namun, metode full costing juga memiliki kekurangan. Karena semua biaya overhead dibebankan ke setiap produk, metode ini dapat menyebabkan harga jual produk menjadi lebih tinggi. Selain itu, alokasi biaya overhead menggunakan metode yang tidak selalu akurat dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat pula. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam merencanakan produksi atau mengendalikan biaya.

Variable Costing

Emoji: 📊

Variable costing, juga dikenal sebagai metode direct costing atau marginal costing, adalah metode yang hanya memperhitungkan biaya variabel dalam proses produksi. Biaya tetap seperti biaya sewa pabrik dan gaji karyawan tidak termasuk dalam perhitungan biaya produk. Pada metode ini, biaya variabel seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel diperhitungkan sebagai biaya produk.

Kelebihan dari variable costing adalah metode ini memberikan informasi yang lebih fleksibel dan relevan untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Dengan hanya memperhitungkan biaya yang berhubungan langsung dengan produksi, manajemen dapat melihat kontribusi margin margin setiap produk terhadap keuntungan perusahaan. Metode ini penting dalam pengambilan keputusan terkait penentuan harga, promosi, atau keputusan produksi jangka pendek.

Namun, variable costing juga memiliki kekurangan. Karena tidak memperhitungkan biaya tetap seperti biaya sewa pabrik, keuntungan yang dihasilkan dari penjualan setiap produk mungkin tidak mencerminkan kontribusi riil dari produk tersebut terhadap keuntungan perusahaan. Selain itu, metode ini tidak memberikan informasi yang lengkap tentang biaya produksi secara keseluruhan, sehingga pengambilan keputusan jangka panjang dapat menjadi kurang akurat.

Tabel Perbandingan Full Costing dan Variable Costing

Perbedaan Full Costing Variable Costing
Biaya yang diperhitungkan Biaya tetap dan biaya variabel Biaya variabel saja
Keakuratan informasi biaya Tinggi Relatif lebih rendah
Pengaruh terhadap harga jual Meningkatkan harga jual Tidak berpengaruh
Relevansi untuk pengambilan keputusan jangka pendek Sangat relevan Sangat relevan
Relevansi untuk pengambilan keputusan jangka panjang Mungkin kurang relevan Tidak relevan
Tingkat akurasi keuntungan Tinggi Relatif lebih rendah
Penggunaan dalam perencanaan produksi Berpotensi akurat Tidak relevan

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu full costing?

Full costing adalah metode akuntansi yang memperhitungkan semua biaya produksi termasuk biaya tetap dan biaya variabel.

2. Apa itu variable costing?

Variable costing adalah metode akuntansi yang hanya memperhitungkan biaya variabel dalam proses produksi dan tidak memperhitungkan biaya tetap.

3. Apa perbedaan antara full costing dan variable costing?

Perbedaan utama antara full costing dan variable costing adalah pada penghitungan biaya produksi. Full costing memperhitungkan biaya tetap dan variabel, sedangkan variable costing hanya memperhitungkan biaya variabel.

4. Apa kelebihan full costing?

Kelebihan full costing adalah informasi keuangan yang dihasilkan lebih akurat dan komprehensif, serta membantu dalam menentukan harga jual produk dan titik impas.

5. Apa kelebihan variable costing?

Kelebihan variable costing adalah metode ini memberikan informasi yang lebih fleksibel dan relevan untuk pengambilan keputusan jangka pendek seperti penentuan harga dan keputusan produksi.

6. Apa kekurangan full costing?

Salah satu kekurangan full costing adalah dapat menyebabkan harga jual produk menjadi lebih tinggi. Selain itu, alokasi biaya overhead menggunakan metode yang tidak akurat dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat pula.

7. Apa kekurangan variable costing?

Salah satu kekurangan variable costing adalah tidak memberikan informasi yang lengkap tentang biaya produksi secara keseluruhan, serta tidak relevan untuk pengambilan keputusan jangka panjang.

Kesimpulan

Sahabat Onlineku, penggunaan metode akuntansi seperti full costing dan variable costing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Full costing memberikan informasi yang lebih akurat dan komprehensif tentang biaya produksi, namun dapat menyebabkan harga jual produk menjadi lebih tinggi. Di sisi lain, variable costing memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan jangka pendek, namun tidak memberikan informasi lengkap tentang biaya produksi secara keseluruhan.

Pada akhirnya, pemilihan metode akuntansi yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan. Manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk dapat membuat keputusan yang tepat dalam menghitung dan mengelola biaya produksi. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan antara full costing dan variable costing, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan keuntungan.

Salam,

Tim Sahabat Onlineku

Disclaimer

Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan pendidikan. Informasi yang disajikan dalam artikel ini mungkin berbeda sesuai dengan situasi atau kondisi terkini. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi yang disajikan dalam artikel ini. Untuk informasi lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional atau ahli terkait.