perbedaan active voice dan passive voice

Sahabat Onlineku, selamat datang di artikel jurnal kami kali ini! Pada kesempatan ini, kami akan membahas secara detail mengenai perbedaan antara active voice dan passive voice dalam bahasa Indonesia. Sebagai penulis dan pembaca yang cerdas, pasti Anda pernah mendengar kedua istilah tersebut, tapi apakah Anda benar-benar memahami perbedaannya? Mari kita eksplorasi bersama!

Contents hide

Pendahuluan

Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu active voice dan passive voice. Active voice adalah bentuk kalimat di mana subjek melakukan tindakan kepada objek. Sedangkan passive voice adalah bentuk kalimat di mana subjek menerima tindakan dari objek.

Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada keterlibatan subjek dan objek dalam kalimat. Dalam active voice, subjek menjadi fokus utama dan bertindak sebagai agen atau pelaku. Sedangkan dalam passive voice, subjek menjadi pasif dan objek berperan sebagai fokus utama.

Memahami perbedaan ini sangat penting dalam menulis dan berkomunikasi efektif dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan active voice atau passive voice yang tepat, pesan kita dapat disampaikan dengan lebih jelas dan ringkas. Mari kita lihat lebih dekat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bentuk kalimat ini.

Kelebihan Active Voice

Emoji 😄: Aktif, Jelas, Memiliki Keterlibatan

1. Kejelasan Komunikasi

Active voice memberikan kejelasan dalam menyampaikan informasi karena subjek yang melakukan tindakan ditempatkan di posisi utama dalam kalimat. Hal ini membuat kalimat lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Contoh:

Active Voice Passive Voice
“Saya menulis artikel jurnal.” “Artikel jurnal ditulis oleh saya.”

2. Menyoroti Agen Pencetus Tindakan

Dalam active voice, agen pencetus tindakan ditekankan dan secara jelas dinyatakan dalam kalimat. Hal ini berguna ketika kita ingin menyoroti siapa yang bertanggung jawab atas suatu tindakan atau kejadian. Contoh:

“Polisi menangkap penjahat.”

3. Lebih Singkat dan Ringkas

Active voice cenderung lebih singkat dan ringkas dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu, active voice sering digunakan dalam penulisan berita, iklan, atau pesan singkat. Contoh:

“Pemerintah membuka pendaftaran vaksinasi COVID-19.”

4. Empati Terhadap Subjek

Dalam active voice, subjek yang melakukan tindakan menerima lebih banyak empati dari pembaca atau pendengar karena subjek menjadi fokus utama dalam kalimat. Hal ini dapat meningkatkan pengaruh tulisan kita dalam mempengaruhi opini atau sikap orang lain. Contoh:

“Kami menyumbangkan makanan kepada mereka yang membutuhkan.”

5. Menonjolkan Urutan Kejadian

Active voice memudahkan kita untuk menonjolkan urutan kejadian dalam kalimat. Hal ini berguna ketika kita ingin menceritakan suatu peristiwa atau proses yang berlangsung secara kronologis. Contoh:

“Pemain sepak bola melepaskan tendangan ke arah gawang, kemudian gol tercipta.”

6. Memberikan Musikalitas dalam Teks

Active voice memberikan kesan dinamis dan lebih bersemangat dalam tulisan. Hal ini membuat tulisan lebih hidup dan menarik bagi pembaca. Contoh:

“Penyanyi menghibur penonton dengan suara merdu.”

7. Menekankan Kinerja Subjek

Dalam active voice, subjek ditonjolkan sebagai pelaku yang aktif dalam kalimat. Hal ini mempertegas kemampuan atau keterampilan subjek. Contoh:

“Seniman melukis pemandangan indah dengan detail yang luar biasa.”

Kekurangan Active Voice

Emoji 😓: Terlalu Langsung, Tidak Menekankan Objek, Terlalu Fokus pada Subjek

1. Melenyapkan Keterlibatan Objek

Dalam active voice, objek cenderung dilewatkan dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya informasi atau perspektif yang diperlukan dalam kalimat. Contoh:

“Saya menulis artikel.”

2. Mengaburkan Tindakan yang Diterima

Dalam active voice, tindakan yang diterima oleh subjek cenderung dibiarkan tersirat atau tidak diungkapkan dengan jelas. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan atau ketidakjelasan dalam kalimat. Contoh:

“Dia mencemooh teman.”

3. Terlalu Fokus pada Subjek

Dalam active voice, subjek yang bertindak menjadi pusat perhatian dan objek kadang terabaikan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan atau ketidakadilan dalam kalimat. Contoh:

“Dokter memberikan diagnosa pasien.”

4. Tidak Memberikan Alternatif Sudut Pandang

Dalam active voice, sudut pandang hanya terpusat pada subjek yang bertindak. Hal ini membuat kita kehilangan kesempatan untuk memberikan perspektif yang berbeda atau alternatif dalam kalimat. Contoh:

“Sekolah menghukum siswa.”

5. Tidak Menyoroti Proses atau Pelaku yang Tidak Dikenal

Dalam active voice, kita cenderung sulit untuk menyoroti proses atau pelaku yang tidak dikenal dalam kalimat. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan informasi yang penting atau meremehkan kontribusi mereka. Contoh:

“Orang mendaftar program kursus online.”

6. Tidak Mengakomodasi Keinginan atau Tindakan Objek

Dalam active voice, keinginan atau tindakan objek sering diabaikan atau diringkas secara tidak tepat. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang tidak lengkap atau kurang akurat dalam kalimat. Contoh:

“Saya membeli hadiah ulang tahun untuk sahabat.”

7. Kurang Pas untuk Kalimat yang Tidak Mengandung Subjek

Dalam active voice, kalimat yang tidak mengandung subjek cenderung terdengar aneh atau tidak lengkap. Hal ini dapat membatasi kebebasan ekspresi dalam penulisan. Contoh:

“Menarik.”

Kelebihan Passive Voice

Emoji 😊: Terfokus Pada Objek, Pelaku Tidak Terlalu Mendominasi

1. Menyoroti Objek

Passive voice memberikan fokus yang lebih besar pada objek daripada subjek. Hal ini bermanfaat ketika kita ingin menekankan pentingnya objek dalam suatu konteks atau kejadian. Contoh:

“Kerajinan tangan dibuat oleh anak-anak.”

2. Menonjolkan Tindakan yang Diterima

Dalam passive voice, tindakan yang diterima oleh subjek ditekankan dan diungkapkan dengan jelas. Hal ini berguna ketika kita ingin mendeskripsikan atau mengevaluasi suatu kejadian. Contoh:

“Video tersebut ditonton jutaan orang.”

3. Memasukkan Objek yang Tidak Diketahui

Passive voice memungkinkan kita untuk memasukkan objek yang tidak diketahui atau tidak spesifik dalam kalimat. Hal ini membuka peluang untuk minat atau perhatian yang lebih luas. Contoh:

“Buku ini dibaca oleh banyak orang.”

4. Mengurangi Penonjolan Subjek

Dalam passive voice, penonjolan subjek tidak sekuat dalam active voice. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan dan menjauhkan subjek dari dominasi yang berlebihan dalam kalimat. Contoh:

“Surat itu ditulis oleh penulis terkenal.”

5. Lebih Tepat untuk Kalimat yang Tidak Mengandung Subjek

Passive voice lebih pas digunakan dalam kalimat yang tidak mengandung subjek agar tetap terdengar lengkap dan tepat. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam penulisan dan ekspresi. Contoh:

“Diputus oleh pacar.”

6. Mengakui Peran Pelaku yang Tidak Terlalu Dominan

Passive voice mengakui peran pelaku atau agen tindakan yang tidak ingin terlalu mendominasi perhatian dalam kalimat. Hal ini dapat mengurangi ketegangan atau ketidakseimbangan dalam penulisan. Contoh:

“Banyak kesalahan ditemukan dalam penelitian tersebut.”

7. Memuat Informasi yang Lebih Objektif

Passive voice memberikan kesan objektivitas dalam penulisan karena tidak terlalu terfokus pada subjek atau agen. Hal ini berguna dalam menghindari kekeruhan atau prasangka dalam kalimat. Contoh:

“Kesalahan telah dibuat.”

Kekurangan Passive Voice

Emoji 😫: Terlalu Rumit, Kurang Jelas, Kurang Dinamis

1. Kurangnya Kejelasan dalam Komunikasi

Passive voice sering kali kurang jelas dalam menyampaikan informasi karena subjek yang bertindak tidak diungkapkan secara jelas. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan atau ketidakpastian dalam kalimat. Contoh:

“Rencana tersebut disetujui.”

2. Terlalu Rumit dalam Penyampaian Pesan

Passive voice cenderung rumit dalam menyampaikan pesan karena terdapat perubahan struktur kalimat dan penggunaan kata kerja bantu. Hal ini dapat mengaburkan informasi atau menyulitkan pemahaman. Contoh:

“Buku itu akan dibacakan oleh pengarangnya dalam acara tersebut.”

3. Menghilangkan Fokus pada Subjek

Dalam passive voice, subjek yang bertindak cenderung terabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan atau ketidakjelasan dalam kalimat. Contoh:

“Paket tersebut sudah dikirimkan.”

4. Tidak Mengungkapkan Agresi atau Tindakan Berani

Passive voice kurang cocok dalam situasi di mana kita ingin mengekspresikan agresi atau tindakan secara tegas. Hal ini karena passive voice cenderung kurang kuat atau terkesan pasif dalam kalimat. Contoh:

“Pelaku kejahatan belum ditangkap.”

5. Penyampaian Pesan yang Terlalu Diplomatik atau Halus

Passive voice sering digunakan untuk menyampaikan pesan yang lebih diplomatis atau halus dalam situasi tertentu. Hal ini dapat menyebabkan informasi menjadi ambigu atau tidak langsung dalam kalimat. Contoh:

“Proposal tersebut harus dipertimbangkan lebih lanjut.”

6. Kurangnya Kekuatan dalam Ekspresi

Dalam passive voice, tindakan dalam kalimat cenderung kehilangan intensitas atau kekuatan karena objek yang menerima tindakan ditempatkan di posisi utama. Hal ini bisa menjadi kurang mempengaruhi pembaca atau pendengar. Contoh:

“Pahlawan itu dihormati oleh banyak orang.”

7. Terlalu Fokus pada Akibat daripada Proses

Passive voice sering kali lebih fokus pada akibat atau hasil daripada proses yang terjadi. Hal ini bisa mengurangi detail atau alur cerita dalam kalimat. Contoh:

“Lomba itu dimenangkan oleh peserta asal Jepang.”

Perbedaan Antara Active Voice dan Passive Voice

Berikut adalah tabel yang berisi semua informasi lengkap tentang perbedaan active voice dan passive voice:

Active Voice Passive Voice
Subjek melakukan tindakan Subjek menerima tindakan
Bertumpu pada agen pencetus tindakan Bertumpu pada objek yang menerima tindakan
Digunakan untuk menyoroti kinerja subjek Digunakan untuk menyoroti pentingnya objek
Lebih singkat dan ringkas Lebih objektif dan pasif
Menonjolkan keterlibatan subjek Menonjolkan tindakan yang diterima
Memiliki kejelasan komunikasi yang tinggi Memasukkan objek yang tidak diketahui
Memberikan kebebasan dalam menonjolkan urutan kejadian Mengurangi penonjolan subjek

13 Frequently Asked Questions tentang Active Voice dan Passive Voice

1. Apa beda antara active voice dan passive voice?

Terdapat perbedaan mendasar antara active voice dan passive voice dalam penempatan subjek