perbedaan sibi dan bisindo

Pendahuluan

Sahabat Onlineku, dalam artikel ini kita akan membahas perbedaan antara Sibi dan Bisindo. Sibi adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuna rungu di Indonesia, sedangkan Bisindo atau Bahasa Isyarat Indonesia adalah bahasa isyarat resmi yang digunakan oleh masyarakat penyandang tuna rungu di Indonesia. Meskipun keduanya adalah bahasa isyarat, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara Sibi dan Bisindo yang akan kita bahas secara detail dalam artikel ini.

Selama ini, masyarakat sering kali bingung antara Sibi dan Bisindo karena kesamaan dalam penggunaannya sebagai bahasa isyarat. Namun, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat menghormati kekhasan dan kelompok komunitas yang menggunakan bahasa tersebut. Dalam artikel ini, kita akan melihat perbedaan dalam hal tata bahasa, kosakata, gerak tubuh, dan aspek-aspek lainnya yang membedakan Sibi dan Bisindo.

Sebagai sahabat yang ingin belajar lebih banyak tentang bahasa isyarat Indonesia, kita perlu memahami perbedaan ini agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan menghargai diversitas bahasa yang ada di Indonesia. Mari ikuti penjelasan secara detail tentang perbedaan Sibi dan Bisindo berikut ini.

1. Perbedaan Tata Bahasa

Perbedaan tata bahasa antara Sibi dan Bisindo terletak pada urutan kata dalam kalimat dan penyusunan frasa. Dalam Sibi, tata bahasa lebih fleksibel dan terkadang bisa berbeda antara satu komunitas dengan komunitas lainnya. Sedangkan dalam Bisindo, terdapat tata bahasa resmi yang telah ditetapkan dan digunakan secara konsisten oleh masyarakat penyandang tuna rungu di Indonesia.

Contoh penggunaan tata bahasa dalam Sibi: Tangan kanan diangkat ke atas kepala secara horizontal untuk mengindikasikan pertanyaan. Sedangkan dalam Bisindo, tangan kanan yang diangkat harus secara vertikal untuk menunjukkan pertanyaan.

Contoh penggunaan tata bahasa dalam Bisindo: Badan yang condong ke depan dengan kepala menunduk dan tangan menunjuk ke bawah merupakan tanda adanya undangan atau ajakan dalam tata bahasa Bisindo. Di Sibi, gerakan yang mirip biasanya merujuk pada kesedihan atau rasa kecewa.

2. Perbedaan Kosakata

Perbedaan kosakata dapat juga ditemukan antara Sibi dan Bisindo. Meskipun ada banyak kosakata yang sama, ada juga beberapa kosakata yang berbeda dalam kedua bahasa isyarat ini.

Contoh perbedaan kosakata: Dalam Sibi, lambang tangan yang menunjuk ke depan dengan ibu jari yang menghadap ke atas berarti “orang”, sedangkan dalam Bisindo, lambang tangan dengan ibu jari menunjuk ke atas memiliki arti lain sebagai “saudara”.

Contoh kosakata yang sama: Tanda lambang tangan yang melambangkan angka 1 hingga 10 pada Sibi dan Bisindo adalah sama, serta tanda lambang tangan untuk menyebutkan nama tanaman atau hewan tertentu.

3. Perbedaan Gerak Tubuh

Perbedaan lainnya antara Sibi dan Bisindo terletak pada gerak tubuh yang digunakan. Gestur atau gerak tubuh dalam Sibi biasanya lebih ekspresif dan dapat mencakup gerakan kepala, mata, atau bahkan seluruh tubuh.

Contoh perbedaan gerak tubuh: Dalam Sibi, gerakan kedipan mata yang cepat bisa digunakan untuk mengungkapkan kejutan atau ketakutan. Sementara itu, Bisindo menggunakan gerak tubuh yang lebih terfokus pada kedipan mata yang lambat dan gerakan kepala yang lebih halus.

4. Perbedaan Ekspresi Wajah

Perbedaan ekspresi wajah juga terlihat dalam Sibi dan Bisindo. Ekspresi wajah dapat mempengaruhi arti dari bahasa isyarat yang digunakan.

Contoh perbedaan ekspresi wajah: Dalam Sibi, senyum lebar dengan gigi terbuka menandakan kegembiraan atau senang. Namun, dalam Bisindo, senyum dengan bibir terlipat ke dalam menandakan kesenangan.

5. Perbedaan Dalam Penyampaian

Perbedaan dalam penyampaian antara Sibi dan Bisindo juga dapat ditemukan dalam kecepatan gerakan tangan dan intensitas gerakan.

Contoh perbedaan dalam penyampaian: Dalam Bisindo, gerakan tangan yang lebih lambat dan gerakan tubuh yang lebih tenang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan menekankan makna dan arti di balik kata. Sementara itu, di Sibi, gerakan tangan dan tubuh biasanya lebih cepat dan lebih dinamis dalam penekanan.

6. Perbedaan dalam Penggunaan Tangan

Perbedaan dalam penggunaan tangan antara Sibi dan Bisindo juga dapat ditemukan ketika menunjukkan kata benda atau melakukan penjelasan yang membutuhkan penggunaan jari tangan.

Contoh perbedaan dalam penggunaan tangan: Dalam Bisindo, penggunaan jari tangan lebih sering untuk menunjukkan objek dan memberikan penjelasan secara rinci. Namun, dalam Sibi, penggunaan jari tangan mungkin lebih sedikit dan lebih sederhana.

7. Perbedaan dalam Ragam Dialek

Perbedaan dalam ragam dialek antara Sibi dan Bisindo juga menjadi faktor yang membedakan kedua bahasa isyarat ini.

Contoh perbedaan dalam ragam dialek: Dalam Sibi, terdapat sejumlah dialek yang dapat membedakan gerakan tangan dan arti di dalam komunitas-komunitas lokal. Dalam Bisindo, ragam dialek yang lebih homogen digunakan di seluruh Indonesia untuk memastikan keseragaman komunikasi antara masyarakat tuna rungu.

Kelebihan dan Kekurangan Perbedaan Sibi dan Bisindo

Kelebihan Perbedaan Sibi dan Bisindo

1. Diversitas Bahasa – Perbedaan antara Sibi dan Bisindo mencerminkan diversitas bahasa yang ada di Indonesia. Mengenal dan menghargai perbedaan ini memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi sahabat dalam memahami budaya dan komunitas penyandang tuna rungu di Indonesia.

2. Komunikasi yang Lebih Baik – Dengan memahami perbedaan antara Sibi dan Bisindo, sahabat dapat berkomunikasi dengan lebih baik dengan mereka yang menggunakan bahasa tersebut. Pemahaman yang baik tentang tata bahasa, kosakata, gerak tubuh, dan lainnya akan memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif dan akurat.

3. Pengenalan Kekhasan – Sibi dan Bisindo memiliki kekhasan dan karakteristik sendiri. Memahami perbedaan ini memungkinkan sahabat untuk mengenali kekhasan masing-masing bahasa isyarat dan menghormati komunitas yang menggunakannya.

4. Pengembangan Kemampuan Pribadi – Belajar Sibi dan Bisindo adalah pengalaman yang dapat mengembangkan kemampuan pribadi, seperti kemampuan bahasa dan pemahaman budaya yang lebih luas. Dengan mempelajari bahasa isyarat, sahabat juga dapat berkontribusi pada inklusi dan kesetaraan dalam komunikasi.

5. Peluang Karir – Dengan pemahaman yang baik tentang Sibi dan Bisindo, sahabat dapat mengeksplorasi peluang karir dalam bidang yang berhubungan dengan komunitas tuna rungu, seperti pendidikan, terjemahan, atau penerbitan. Bahasa isyarat menjadi keterampilan bernilai tinggi di dunia kerja yang semakin inklusif.

6. Kesadaran akan Kebutuhan Orang dengan Disabilitas – Mengenali perbedaan Sibi dan Bisindo membantu sahabat untuk lebih peka dan sadar akan kebutuhan orang dengan disabilitas, terutama dalam hal komunikasi. Dengan memahami bahasa isyarat, sahabat dapat memberikan dukungan yang lebih efektif dan inklusif kepada mereka yang membutuhkan.

7. Meningkatkan Pencapaian SDGs – Pemahaman tentang bahasa isyarat dan perbedaan antara Sibi dan Bisindo merupakan bagian dari upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, terutama dalam konteks Inklusi dan Kesetaraan (Goal 10) dan Pendidikan Berkualitas (Goal 4).

Kekurangan Perbedaan Sibi dan Bisindo

1. Kesulitan Belajar – Perbedaan dalam tata bahasa, kosakata, gerak tubuh, dan ekspresi wajah antara Sibi dan Bisindo mungkin membutuhkan waktu dan usaha ekstra untuk mempelajarinya. Sahabat perlu menghadapi tantangan ini dengan kesabaran dan dedikasi agar dapat memahami dan menggunakan bahasa isyarat dengan baik.

2. Kesalahan dalam Penafsiran – Dalam belajar bahasa isyarat, terdapat risiko penafsiran yang salah dalam penggunaan tata bahasa atau gerak tubuh. Sahabat perlu berhati-hati dan terus berlatih untuk menghindari kesalahan penafsiran yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.

3. Kurangnya Sumber Belajar – Meskipun Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) telah diakui secara resmi, sumber belajar yang konsisten dan lengkap masih terbatas. Sahabat perlu mencari sumber yang terpercaya dan bergabung dengan komunitas yang mendukung pembelajaran bahasa isyarat.

4. Tantangan dalam Penyampaian Detail – Dalam bahasa isyarat, menyampaikan detail yang kompleks atau konsep yang abstrak dapat menjadi tantangan. Sahabat perlu berlatih untuk mengungkapkan makna yang tepat dan jelas melalui gerakan tangan dan tubuh.

5. Kurangnya Kesadaran Masyarakat – Masih ada kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat secara umum tentang bahasa isyarat dan pentingnya inklusi bagi masyarakat penyandang tuna rungu. Sahabat perlu berperan dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kebutuhan komunitas ini.

6. Kendala Teknologi – Dalam era digital, terdapat tantangan teknologi dalam mendukung komunikasi melalui bahasa isyarat. Meskipun ada aplikasi dan alat bantu lainnya yang tersedia, tetap diperlukan pengembangan dan penyesuaian lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam mendukung komunikasi bahasa isyarat.

7. Ketidakhadiran Bahasa Isyarat dalam Sistem Pendidikan – Bahasa isyarat masih jarang diajarkan dalam sistem pendidikan pada umumnya. Beberapa sekolah dan lembaga belum mengakui pentingnya bahasa isyarat dan tidak menyediakan program atau pelatihan yang komprehensif.

Tabel Perbandingan Perbedaan Sibi dan Bisindo

Aspek Sibi Bisindo
Tata Bahasa Fleksibel dan berbeda-beda Konsisten dan resmi
Kosakata Bervariasi Konsisten
Gerak Tubuh Lebih dinamis Lebih tenang
Ekspresi Wajah Lebih ekspresif Lebih halus
Penyampaian Lebih cepat dan dinamis Lebih lambat dan tenang
Penggunaan Tangan Sederhana Detail dan rinci
Ragam Dialek Bervariasi Lebih homogen

FAQ tentang Perbedaan Sibi dan Bisindo

1. Apa itu Sibi?

Sibi adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuna rungu di Indonesia.

2. Apa itu Bisindo?

Bisindo atau Bahasa Isyarat Indonesia adalah bahasa isyarat resmi yang digunakan oleh masyarakat penyandang tuna rungu di Indonesia.

3. Apa perbedaan antara Sibi dan Bisindo dalam tata bahasa?

Sibi memiliki tata bahasa yang lebih fleksibel, sedangkan Bisindo memiliki tata bahasa resmi yang digunakan secara konsisten.

4. Apakah kosakata dalam Sibi dan Bisindo sama?

Ada banyak kosakata yang sama, tetapi ada juga beberapa kosakata yang berbeda antara Sibi dan Bisindo.

5. Bagaimana