perbedaan syiah dan sunni

Sahabat Onlineku, apakah Anda pernah penasaran tentang perbedaan antara Syiah dan Sunni? Dalam artikel jurnal ini, kita akan membahas secara detail perbedaan-perbedaan antara keduanya. Sebagai dua aliran utama dalam agama Islam, Syiah dan Sunni memiliki perbedaan dalam keyakinan, sejarah, praktik keagamaan, dan struktur organisasi. Mari kita telusuri dengan lebih mendalam mengenai perbedaan-perbedaan ini.

Pendahuluan

Dalam Islam, ada dua aliran utama yaitu Syiah dan Sunni. Secara historis, perpecahan antara kedua aliran ini dimulai setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M dan terus berlanjut hingga saat ini. Meskipun keduanya mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi dan mengikuti ajaran Islam, terdapat perbedaan dalam interpretasi dan praktik keagamaan.

Syiah adalah aliran minoritas dalam Islam yang paling banyak ditemui di Iran, Irak, dan Bahrain. Mereka menganggap Ali, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, sebagai pemimpin spiritual dan politik yang sah setelah wafatnya Nabi. Sunni, di sisi lain, adalah aliran mayoritas dalam Islam yang dianut oleh sebagian besar Muslim di dunia, termasuk di Indonesia. Mereka meyakini bahwa pemimpin Muslim harus dipilih oleh umat Islam secara kolektif.

Dalam artikel ini, kita akan melihat perbedaan-perbedaan yang lebih spesifik antara Syiah dan Sunni, termasuk perbedaan keyakinan, tradisi, dan struktur organisasi. Mari kita mulai dengan memeriksa perbedaan dalam tradisi ibadah.

Perbedaan dalam Tradisi Ibadah

Syiah dan Sunni memiliki perbedaan dalam pelaksanaan ibadah harian, ritual, dan kebiasaan keagamaan. Salah satu perbedaan terbesar adalah dalam cara menjalankan salat, ibadah wajib lima waktu dalam Islam.

Syiah, sebagai penganut aliran minoritas, memiliki perbedaan dalam tata cara salat mereka. Mereka mengerjakan salat dengan cara dimulai dengan mengangkat tangan mereka ke samping kepala ketika berdiri. Sementara itu, Sunni mengerjakan salat dengan mengangkat tangan mereka sejajar dengan telinga atau di dada ketika berdiri.

Perbedaan lainnya terletak pada praktik berziarah ke makam para tokoh agama. Syiah cenderung mempersembahkan penghormatan khusus terhadap imam-imam mereka yang dianggap suci, sementara Sunni melihat ziarah ke makam sebagai bentuk ibadah terhadap Allah semata.

Selain itu, terdapat perbedaan dalam perayaan hari raya agama. Syiah dan Sunni merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dengan meriah, namun terdapat juga perbedaan dalam tradisinya. Syiah memiliki tradisi Ashura, yang merupakan hari berkabung atas wafatnya cucu Nabi Muhammad, Imam Husain. Pada hari ini, mereka melakukan berbagai kegiatan religius seperti mengadakan prosesi, berkabung, dan menyanyikan syair-syair puitis.

Perbedaan praktik ibadah antara Syiah dan Sunni merupakan salah satu aspek yang membedakan keduanya. Namun, perbedaan-perbedaan ini tidak hanya terbatas pada tradisi ibadah, tetapi juga mencakup keyakinan dan struktur organisasi. Mari kita lihat lebih lanjut.

Keyakinan dan Dotrin

Perbedaan dalam keyakinan menjadi salah satu perbedaan paling mencolok antara Syiah dan Sunni. Salah satu perbedaan utama adalah dalam cara mereka melihat posisi imam-imam mereka. Syiah meyakini bahwa imam-imam mereka memiliki autoritas ilahi dan mendapatkan wahyu langsung dari Allah. Mereka menganggap imam-imam ini sebagai pemimpin spiritual yang infalible, yang dipilih oleh Allah untuk memimpin komunitas Muslim.

Sunni, di sisi lain, tidak memiliki keyakinan yang sama terhadap otoritas ilahi imam-imam. Mereka meyakini bahwa pemimpin Muslim seharusnya dipilih oleh umat Islam secara kolektif, berdasarkan kelayakan mereka sebagai pemimpin. Sunni menghargai peran imam-imam, tetapi tidak menganggap mereka sebagai pemimpin spiritual yang tak tergantikan.

Perbedaan lainnya adalah dalam cara mereka melihat posisi Ahlul Bayt, yaitu keluarga Nabi Muhammad. Syiah memiliki keyakinan khusus terhadap Ahlul Bayt dan menghormati mereka sebagai pewaris Nabi. Mereka mempercayai bahwa orang yang berpaling dari Ahlul Bayt telah membelakangi ajaran Islam sejati. Sunni juga menghormati Ahlul Bayt, tetapi tidak menganggap mereka memiliki status khusus dalam ajaran Islam.

Perbedaan dalam dotrin juga dapat dilihat dalam pandangan mereka terhadap sejarah awal Islam. Syiah cenderung memiliki perspektif yang lebih kritis terhadap khalifah-khalifah awal dan melihat mereka sebagai penghalang keadilan yang mengabaikan hak-hak Ahlul Bayt. Sunni, di sisi lain, cenderung memberikan pandangan yang lebih positif terhadap khalifah-khalifah awal dan melihat mereka sebagai pemimpin yang berjasa dalam memperluas wilayah kekuasaan Muslim.

Perbedaan dalam keyakinan dan dotrin ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam struktur organisasi antara Syiah dan Sunni. Mari kita lihat lebih lanjut.

Struktur Organisasi

Perbedaan dalam struktur organisasi antara Syiah dan Sunni adalah hasil dari perbedaan dalam keyakinan dan dotrin mereka. Syiah memiliki sistem kepemimpinan yang berbeda, di mana imam-imam mereka memiliki kekuasaan spiritual dan politik. Mereka mempercayai bahwa imam-imam ini memiliki otoritas ilahi dan wahyu langsung dari Allah. Sebagai pemimpin tak tergantikan, imam-imam ini dianggap sebagai penerus Nabi Muhammad dan memiliki wewenang dalam mengambil keputusan agama dan politik.

Sunni, di sisi lain, memiliki struktur organisasi yang berbeda. Mereka tidak memiliki pemimpin spiritual yang infalible seperti imam-imam Syiah. Sunni mempercayai bahwa pemimpin Muslim harus dipilih oleh umat Islam secara kolektif. Mereka mengakui peran ulama sebagai pemimpin spiritual dan otoritas agama, namun tidak memberikan status setara dengan imam-imam Syiah.

Tentu saja, struktur organisasi ini memiliki konsekuensi dalam hubungan antara Syiah dan Sunni. Perbedaan struktur organisasi dan kepemimpinan menjadi faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam kebijakan politik dan sosial antara kedua aliran ini.

Tabel Perbedaan Syiah dan Sunni

Perbedaan Syiah Sunni
Pemimpin Spiritual Imam-imam memiliki otoritas ilahi, dipilih oleh Allah Pemimpin dipilih oleh umat Islam secara kolektif
Tradisi Ibadah Perbedaan dalam tata cara salat, ziarah ke makam, dan perayaan hari raya agama Perbedaan dalam tata cara salat, tetapi tidak menganut tradisi ziarah ke makam setinggi Syiah
Keyakinan terhadap Ahlul Bayt Menghormati Ahlul Bayt dan menganggap mereka sebagai pewaris Nabi Menghormati Ahlul Bayt, tetapi tidak menganggap mereka memiliki status khusus
Pandangan terhadap Khalifah Lebih kritis terhadap khalifah-khalifah awal Lebih positif terhadap khalifah-khalifah awal
Struktur Organisasi Kepemimpinan oleh imam-imam yang memiliki otoritas ilahi dan wahyu langsung Pemimpin dipilih oleh umat Islam secara kolektif

FAQ tentang Perbedaan Syiah dan Sunni

1. Apa yang dimaksud dengan Syiah dalam Islam?

Syiah adalah aliran minoritas dalam Islam yang meyakini bahwa imam-imam mereka memiliki otoritas ilahi dan mendapatkan wahyu langsung dari Allah.

2. Apa yang dimaksud dengan Sunni dalam Islam?

Sunni adalah aliran mayoritas dalam Islam yang meyakini bahwa pemimpin Muslim harus dipilih oleh umat Islam secara kolektif.

3. Apa perbedaan utama antara Syiah dan Sunni?

Perbedaan utama antara Syiah dan Sunni terletak pada keyakinan, tradisi ibadah, dan struktur organisasi.

4. Apakah Syiah dan Sunni menganut ajaran dasar Islam yang sama?

Ya, tanto Syiah como Sunni creen en los pilares fundamentales del Islam, como la creencia en Alá y en Nabi Muhammad SAW, y siguen los principios y enseñanzas básicas del Corán.

5. Bagaimana perbedaan dalam tata cara salat antara Syiah dan Sunni?

Syiah mengangkat tangan mereka ke samping kepala ketika berdiri, sedangkan Sunni mengangkat tangan mereka sejajar dengan telinga atau di dada ketika berdiri.

6. Apakah Syiah dan Sunni merayakan hari raya agama yang sama?

Ya, baik Syiah maupun Sunni merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, terdapat perbedaan dalam tradisi perayaan mereka.

7. Apa pandangan terhadap Ahlul Bayt dalam Syiah dan Sunni?

Syiah menganggap Ahlul Bayt sebagai pewaris Nabi Muhammad, sedangkan Sunni menghormati Ahlul Bayt tetapi tidak menganggap mereka memiliki status khusus.

8. Siapakah tokoh utama dalam aliran Syiah?

Muhammad Ali, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, dianggap sebagai tokoh utama dalam aliran Syiah.

9. Bagaimana pandangan Syiah terhadap khalifah-khalifah awal?

Syiah memiliki perspektif yang lebih kritis terhadap khalifah-khalifah awal dan melihat mereka sebagai penghalang keadilan yang mengabaikan hak-hak Ahlul Bayt.

10. Bagaimana Sunni melihat posisi imam-imam dalam aliran Syiah?

Sunni menghargai peran imam-imam, tetapi tidak menganggap mereka memiliki otoritas ilahi dan wahyu langsung seperti yang diyakini oleh Syiah.

11. Apakah terdapat perbedaan lain antara Syiah dan Sunni selain yang telah disebutkan?

Ya, terdapat perbedaan lain dalam praktik ibadah, tradisi, dan pandangan sejarah antara Syiah dan Sunni.

12. Apakah Syiah dan Sunni memiliki hubungan yang baik?

Hubungan antara Syiah dan Sunni telah diliputi oleh perbedaan dan ketegangan sepanjang sejarah. Namun, terdapat juga upaya dari kedua pihak untuk memperbaiki hubungan dan mempromosikan dialog antara aliran-aliran tersebut.

13. Bagaimana cara mencari pemahaman yang lebih baik antara Syiah dan Sunni?

Cara terbaik untuk mencari pemahaman yang lebih baik adalah dengan membaca, mengambil sumber-sumber yang andal, dan terlibat dalam dialog yang saling menghormati.

Kesimpulan

Setelah mempelajari perbedaan-perbedaan antara Syiah dan Sunni, kita dapat melihat bahwa perbedaan-perbedaan ini mencakup keyakinan, tradisi ibadah, dan struktur organisasi. Meskipun terdapat perbedaan dalam praktik keagamaan, keyakinan, dan pandangan sejarah, kita harus menghargai variasi dan mencari pemahaman yang lebih baik tentang aliran-aliran ini. Sebagai umat Islam yang bersatu, penting bagi kita untuk menjaga kerukunan antara berbagai aliran dalam agama kita yang sama.

Jadi, sekarang Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan Syiah dan Sunni. Mari kita terus menghormati dan saling menghargai perbedaan kita, sambil mempererat ikatan kita sebagai umat Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik. Terima kasih telah membaca, Sahabat Onlineku!

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan memberikan informasi dan tidak bermaksud untuk mempromosikan satu aliran atau pihak tertentu. Pandangan yang disajikan di sini didasarkan pada penelitian yang teliti dan sumber-sumber yang terpercaya.