perbedaan were dan are

Pendahuluan

Sahabat Onlineku, dalam bahasa Inggris, terdapat banyak kata kerja bantu yang digunakan untuk membentuk kalimat tenses. Salah satu pasangan kata kerja bantu yang sering digunakan adalah “were” dan “are”. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang mirip, namun terdapat perbedaan yang harus kita pahami dengan baik. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan antara “were” dan “are” dalam bahasa Inggris.

Apa itu “were”?

“Were” merupakan bentuk kata kerja bantu dari kata kerja “be” pada bentuk lampau (past tense) untuk orang kedua jamak (you all), orang ketiga tunggal (he/she/it), dan orang ketiga jamak (they). “Were” digunakan untuk menyatakan keadaan atau kondisi pada waktu yang sudah lewat.

Contoh penggunaan “were” dalam kalimat:
They were happy yesterday. (Mereka senang kemarin.)

Apa itu “are”?

“Are” merupakan bentuk kata kerja bantu dari kata kerja “be” pada bentuk sekarang (present tense) untuk orang kedua jamak (you all), orang ketiga tunggal (he/she/it), dan orang ketiga jamak (they). “Are” digunakan untuk menyatakan keadaan atau kondisi pada waktu yang sedang berlangsung saat ini.

Contoh penggunaan “are” dalam kalimat:
We are going to the beach. (Kami sedang pergi ke pantai.)

Kelebihan Perbedaan Were dan Are

1. Fleksibilitas Tenses

Perbedaan mendasar antara “were” dan “are” terletak pada tenses yang digunakan. “Were” digunakan untuk membentuk tenses lampau (past tense), sedangkan “are” digunakan untuk membentuk tenses sekarang (present tense). Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menggunakan kata kerja bantu yang tepat sesuai dengan konteks kalimat yang ingin kita sampaikan.

2. Penanda Waktu

Penggunaan “were” memberikan penanda waktu yang lebih jelas karena kata kerja tersebut secara eksplisit mengisyaratkan bahwa peristiwa atau kejadian terjadi pada waktu yang sudah berlalu. Sementara itu, penggunaan “are” tidak memberikan penanda waktu yang spesifik, sehingga memungkinkan kalimat tersebut dapat merujuk pada kejadian yang terjadi saat ini atau kebiasaan yang umum.

3. Kepastian Subjek

Dalam menggunakan “were”, subjek kalimat haruslah orang kedua jamak (you all), orang ketiga tunggal (he/she/it), atau orang ketiga jamak (they). Hal ini memberikan kepastian mengenai orang atau objek yang menjadi subjek dalam kalimat tersebut. Sementara itu, penggunaan “are” tidak memberikan kepastian mengenai subjek kalimat, sehingga diperlukan informasi tambahan untuk menjelaskan subjek yang dimaksud.

4. Spesifikasi Tindakan

Dalam kalimat yang mengandung kata kerja bantu “were”, tindakan atau kegiatan yang dimaksud sudah jelas terjadi pada waktu yang sudah berlalu. Sedangkan dalam kalimat yang menggunakan kata kerja bantu “are”, tindakan atau kegiatan yang dimaksud sedang berlangsung atau merupakan kebiasaan yang umum.

5. Kesesuaian dengan Konteks

Memilih antara “were” dan “are” dalam sebuah kalimat haruslah didasarkan pada konteks kalimat tersebut. Jika ingin mengungkapkan peristiwa yang terjadi di masa lalu, kita harus menggunakan “were”. Sedangkan jika ingin mengungkapkan peristiwa yang terjadi pada saat ini atau kebiasaan yang umum, kita harus menggunakan “are”. Dengan memperhatikan konteks, kita dapat menghindari penggunaan yang tidak tepat dan memastikan pesan yang ingin disampaikan lebih jelas dan akurat.

6. Kejelasan Makna

Penggunaan “were” dan “are” secara tepat dapat memberikan kejelasan makna dalam sebuah kalimat. Misalnya, penggunaan “were” dalam kalimat menjelaskan bahwa subjek sedang membicarakan kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu. Sedangkan penggunaan “are” dapat menunjukkan bahwa subjek sedang membicarakan sesuatu yang terjadi pada saat ini atau kebiasaan yang umum.

Kekurangan Perbedaan Were dan Are

1. Verba Tak Baku

Penggunaan kata kerja bantu “were” dan “are” dalam kalimat formal dapat membingungkan karena penggunaan yang tidak sesuai dengan norma bahasa baku. Oleh karena itu, perlu memahami aturan tata bahasa yang berlaku agar dapat menggunakan kata kerja bantu yang tepat dalam penggunaan sehari-hari maupun dalam tulisan formal.

2. Konsistensi Tenses

Perbedaan antara “were” dan “are” juga berkaitan dengan konsistensi tenses dalam kalimat. Penggunaan yang tidak konsisten dapat mempengaruhi pemahaman pembaca terhadap konteks kalimat. Oleh karena itu, perlu memperhatikan penggunaan tenses secara keseluruhan dalam sebuah tulisan untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan tetap jelas dan kohesif.

3. Keterbatasan Kosa Kata

Meskipun “were” dan “are” memiliki perbedaan yang jelas dalam penggunaannya, namun keduanya masih termasuk kata kerja yang umum digunakan dalam bahasa Inggris. Hal ini menuntut penulis untuk mencari variasi kata kerja bantu lainnya agar tulisan tidak terlalu monoton dan lebih menarik.

4. Kebingungan dalam Konteks

Terkadang, terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk memutuskan penggunaan “were” atau “are” karena konteks atau makna kalimat yang ambigu. Dalam kasus tersebut, perlu konteks lebih lanjut atau penjelasan tambahan agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih terang dan tidak menimbulkan kebingungan pada pembaca.

Tabel Perbedaan Were dan Are

Were Are
Menggunakan tenses lampau (past tense) Menggunakan tenses sekarang (present tense)
Mengisyaratkan keadaan di masa lalu Mengisyaratkan keadaan saat ini
Subjek berupa orang kedua jamak, orang ketiga tunggal, atau orang ketiga jamak Subjek bisa berupa siapa saja
Menekankan kejadian yang sudah terjadi Menekankan kejadian yang sedang berlangsung
Berhubungan dengan waktu yang sudah lewat Berhubungan dengan waktu sekarang
Mengacu pada perbuatan yang telah dilakukan Mengacu pada perbuatan yang sedang dilakukan atau kebiasaan
Memberikan kepastian mengenai subjek kalimat Tidak memberikan kepastian mengenai subjek kalimat

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa perbedaan antara “were” dan “are” dalam bahasa Inggris?

Perbedaan antara “were” dan “are” terletak pada tenses yang digunakan, keadaan yang diisyaratkan, subjek yang diacu, tindakan yang terjadi, dan hubungan dengan waktu.

2. Bagaimana cara menggunakan “were” dalam kalimat?

“Were” digunakan untuk membentuk tenses lampau (past tense) pada orang kedua jamak, orang ketiga tunggal, dan orang ketiga jamak.

3. Kapan kita harus menggunakan “are” dalam kalimat?

“Are” digunakan untuk membentuk tenses sekarang (present tense) pada orang kedua jamak, orang ketiga tunggal, dan orang ketiga jamak.

4. Bagaimana cara membedakan penggunaan “were” dan “are”?

Perbedaan penggunaan “were” dan “are” dapat dilihat dari tenses yang digunakan, keterangan waktu, dan konteks kalimat secara keseluruhan.

5. Apa saja kekurangan penggunaan “were” dan “are”?

Kekurangan penggunaan “were” dan “are” antara lain verba tak baku, konsistensi tenses, keterbatasan kosa kata, dan kebingungan dalam konteks.

6. Bagaimana cara menghindari kesalahan dalam penggunaan “were” dan “are”?

Untuk menghindari kesalahan, perlu memahami aturan tata bahasa yang berlaku, konsistensi tenses, dan mencari variasi kata kerja bantu lainnya.

7. Apa manfaat memahami perbedaan “were” dan “are” dalam bahasa Inggris?

Dengan memahami perbedaan “were” dan “are”, kita dapat menggunakan kata kerja bantu yang tepat sesuai dengan konteks kalimat, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih jelas dan akurat.

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa “were” dan “are” memiliki perbedaan dalam tenses yang digunakan, keadaan yang diisyaratkan, subjek yang diacu, tindakan yang terjadi, hubungan dengan waktu, serta memberikan kepastian mengenai subjek kalimat. Dalam penggunaan sehari-hari maupun dalam tulisan formal, penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini agar dapat menggunakan kata kerja bantu yang tepat dan menghindari kesalahan dalam penggunaan. Oleh karena itu, perlu melihat konteks kalimat secara keseluruhan dan memilih kata kerja bantu yang sesuai agar pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih jelas dan akurat.

Kata Penutup

Demikianlah artikel tentang perbedaan “were” dan “are” dalam bahasa Inggris. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai penggunaan kata kerja bantu tersebut. Ingatlah untuk selalu memperhatikan konteks kalimat dan memilih kata kerja bantu yang sesuai agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Jika terdapat pertanyaan atau kebingungan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan pada kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat!

Disclaimer

Artikel ini disusun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis. Meskipun telah melakukan riset yang cermat, penulis tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi yang disampaikan. Pembaca diharapkan untuk menggunakan informasi ini sebagai referensi dan memeriksa ulang kebenarannya. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala tindakan atau dampak yang timbul karena penggunaan informasi dalam artikel ini. Bahasa yang digunakan dalam artikel ini hanya sebagai contoh dan penulisan yang sesuai dengan permintaan klien. Terima kasih.